JMDN logo

DTPH Pasaman Barat Tingkatkan Produksi Padi berbasis Kolaborasi

📍 Daerah
8 Agustus 2025
31 views
DTPH Pasaman Barat Tingkatkan Produksi Padi berbasis Kolaborasi

Simpang Empat, 08/8 (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat melaksanakan program strategi peningkatan produksi padi berbasis kolaborasi (SP3BESI) dalam upaya meningkatkan produksi padi di daerah itu.


Kepala DTPH Pasaman Barat Doddy San Ismail di Simpang Empat, Kamis, mengatakan program itu dilakukan melalui pendekatan berbasis kolaborasi antara petani, dinas dan pihak terkait lainnya mulai dari hulu sampai hilir.


Menurutnya, latar belakang program ini didasari oleh belum optimalnya produksi padi karena adanya permasalahan mulai dari pertanaman, pemeliharaan sampai pemasaran.


"Dibutuhkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya peningkatan produksi," katanya.


Penyebab masih belum optimalnya produksi padi itu, kata dia, di antaranya belum optimalnya produksi dan produktivitas pertanian tanaman pangan, tingginya laju konversi lahan pertanian ke nonpertanian, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tidak terkendali.


Kemudian masih terbatasnya akses petani ke permodalan dan teknologi, masih kurangnya kualitas sumber daya manusia petani serta menurunnya kesuburan tanah.


"Indeks pertanaman petani juga masih bisa dioptimalkan sebab saat ini rata-rata masih dua kali setahun. Selain itu alih fungsi lahan juga diharapkan dapat berkurang dengan adanya Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Nomor 5 Tahun 2023," katanya.


Menangani permasalahan itu DTPH Pasaman Barat meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait serta bersama mendampingi petani dalam meningkatkan produksi, melakukan pengawalan petani dimulai dari penyediaan benih bersertifikat, pupuk bersubsidi, penggunaan teknologi, pengendalian serangan OPT. 


Lalu kebutuhan pembekalan untuk penyuluh dan petani, terutama tentang pengolahan tanah yang benar dan pemberian bahan organik untuk mengatasi menurunnya kesuburan tanah,  serta sosialisasi implementasi Perda LP2B di kalangan masyarakat sehingga mengatasi tingginya laju alih fungsi lahan.


Doddy San Ismail menyebutkan strategi peningkatan produksi padi dalam penyediaan benih bersertifikat, pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Sumbar agar hasil padi lebih tinggi.


Lalu pelatihan teknologi tanaman padi sawah bagi kelompok tani berkolaborasi dengan Badan Riset Mekanisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Sumbar sehingga petani dapat menjual padi dengan harga tinggi.


Kemudian pelatihan pengendalian OPT bagi kelompok tani berkolaborasi dengan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sumbar sehingga tidak terjadi gagal panen.


"Peningkatan sumber daya manusia petani pada kegiatan pascapanen agar hasil produksi bisa meningkatkan harga jualnya melalui pendampingan dari Universitas Andalas (Unand) Padang," ungkapnya.


Selain itu, lanjutnya, berkolaborasi dengan PLN agar penggunaan tenaga listrik atau huller listrik memberikan manfaat mengurangi biaya bahan bakar minyak (BBM), efisiensi waktu dan tenaga, ramah lingkungan tidak bising.


Pihaknya juga telah berkolaborasi dengan stakeholder dalam peningkatan produksi melalui Sawah Pokok Murah (SPM).


Peningkatan produksi padi melalui kolaborasi dengan DPTPH Sumbar, BRMP dan Unand mengadakan Kegiatan Sawah Pokok Murah (SPM) juga telah diterapkan di Pasaman Barat melalui Kelompok Tani Tirto Sari Kecamatan Luhak Nan Duo pada 28 Mei 2025.


"Sistem penerapan budi daya padi sawah SPM ini dapat menghemat pemakaian benih dan sarana produksi lainnya, mencapai 60 persen lebih, menghemat biaya pengolahan lahan," ujarnya.


Pada semester 1 periode Januari-Juni produksi padi di Pasaman Barat mencapai 41.247 ton yang berada di lahan tanam seluas 6.485 hektare.


Kepala DTPH Pasaman Barat menargetkan jumlah tanam padi selama 2025 bisa mencapai seluas 20.321 hektare. (ANTARA/Altas Maulana)

📬 Berlangganan Newsletter

Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.

Berita Populer

Berita Populer